Senin, 31 Oktober 2011

kebudayaan ngandong

Di sekitar daerah Ngandong dan Siderejo dekat ngawi, Madiun ( Jatim) di dapati banyak alat-alat dari tulang di samping kapak-kapak genggam dari batu. Ada di antaranya yang di buat dari tulang binatang menjadi semacam alat penusuk atau belati, ada yang dari tanduk rusa. Ada juga alat-alat seperti ujung tombak dengan gigi-gigi pada sisinya, yang mungkin di pergunakan untuk menangkap ikan, juga di temukan alat-alat dari tulang yang disebut bone culture, bentuk alatnya berupa tulang.
Di Sangiran juga di temukan alat-alat kecil, yang biasa di namakan flakes, alat-alat itu berasal dari pleistosen atas. Maka mungkin lah bahwa alat-alat itu merupakan hasil kebudayaan homo soloensis dan homowaja kensis.Dari hasil penelitian yang dilakukan sepanjang kali bengawan Solo, ahli menyimpulkan pada masa ini masih hidup dalam tahap mengumpulkan makanan (foot Gathering), karena daerah di sekitar kali solo tanahnya subur, secara umum pasti lah tumbuh-tumbuhan dan ikan hidup di sekitar daerah ini, dari hasil penggalian yang di dapatkan berupa peralatan kehidupan manusia zaman palaeolitikum ini, kemungkinan ciri-ciri kehidupan manusia pada zaman ini segala sesuatunya dalam kehidupan meka masih dan belum masih hidup dengan cara berburu dan menangkap ikan serta mengambil makanan lainnya langsung dari alam, karena jika makanan habis mereka harus berpindah-pindah tempat ( nomaden) mengembara kemana-mana dari suatu tempat ke tempat yang lain untuk mendapatkan makanan, mereka hidup berburu dan meramu atau mengumpulkan makanan.